Cara membuat yayasan online dan offline memerlukan sejumlah dokumen tambahan. Meski secara pengajuan tahapannya sedikit berbeda, pendirian yayasan tetap memiliki tujuan yang sama. Oleh karena itu, proses pendirian yayasan wajib melalui 3 tahapan.
Cara Mendirikan Sebuah Yayasan
Cara mendirikan yayasan sosial maupun cara membuat yayasan pendidikan mencakup 3 tahapan utama. Mulai dari tahapan pendirian sampai dengan tahapan pengumuman. Berikut penjelasan rinci terkait 3 tahap tersebut.
1. Tahap Pendirian
Syarat pendirian yayasan PDF memuat sejumlah penjelasan tentang ketentuan untuk mendirikan sebuah yayasan. Tahapan pendirian yayasan bisa dilakukan oleh satu orang atau lebih. Untuk membuat yayasan, pendirinya perlu membuat kata pendirian di hadapan notaris.
Sebagai pihak ketiga, notaris akan membantu proses penyusunan akta pendirian yayasan sesuai dengan regulasi hukum yang ada. Termasuk anggaran dasar, peraturan, visi, dan misi yayasan. Setiap yayasan memiliki tujuan yang pasti dan tidak menentang ketentuan hukum.
Layanan Jasa Pembuatan Yayasan di M&P firm and consultant >
2. Tahap Pengesahan
Cara membuat yayasan yatim piatu maupun yayasan yang bergerak di bidang lain mengharuskan pendirinya mendapat pengesahan dari Kemenkumham. Notaris dapat membantu proses pendaftaran yayasan ke pihak Kemenkumham.
Yayasan akan menerima surat keputusan tentang pengesahan setelah menyelesaikan proses verifikasi data yayasan. Jika tidak mendapat pengesahan dari Kemenkumham, yayasan tidak bisa melakukan kegiatan secara sah.
3. Tahap Pengumuman
Sejumlah tahapan cara membuat yayasan sosial dan yayasan sejenisnya diakhiri dengan proses pengumuman. Kemenkumham akan memberikan pengumuman tentang pengesahan yayasan sebagai badan hukum setelah melakukan verifikasi.
Pengumuman termuat dalam Tahapan Berita Negara Indonesia. Jangka waktu pengumuman biasanya berlangsung 14 sejak yayasan mendapatkan bukti pengesahan. Terdapat biaya tambahan untuk melakukan pengumuman pendirian yayasan.
Struktur Organ Yayasan
Setiap yayasan di Indonesia umumnya memiliki 3 struktur inti. Terdiri dari pembina, pengurus, dan pengawas. Oleh karena itu, operasional yayasan tetap berjalan sesuai tujuan awal berkat keberadaan 3 struktur inti.
Masing-masing peran mempunyai tanggung jawab yang berbeda. Namun, ketiganya memiliki visi yang sama untuk menjalankan yayasan dengan sebaik-baiknya. Inilah deskripsi tentang 3 struktur inti dari yayasan.
1. Pembina
Di bagian atas, terdapat jabatan untuk pembina yayasan. Jabatan ini memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentang pengambilan keputusan-keputusan vital. Pembina yayasan biasanya melakukan pertemuan berkala untuk membahas yayasan.
2. Pengurus
Pihak yang mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan kegiatan operasional yayasan memiliki sebutan pengurus. Tugasnya mengerjakan visi dan misi yang telah mendapat persetujuan dari pembina yayasan.
Sebenarnya, keuntungan mendirikan yayasan lebih mengarah pada kebermanfaatan. Bukan berkaitan dengan laba keuangan. Pengurus yayasan memiliki tanggung jawab penting untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
3. Pengawas
Baik dalam syarat mendirikan yayasan pendidikan Islam maupun syarat mendirikan yayasan keagamaan, terdapat ketentuan yang mencantumkan posisi pengawas yayasan. Sesuai dengan namanya, jabatan ini melakukan kegiatan pengawasan terhadap jalannya visi misi yayasan.
Pengawas memiliki kewajiban untuk mengawasi tindakan yang telah menjadi tanggung jawab pengurus yayasan. Selain itu, pengawas juga mempunyai hak untuk memeriksa laporan keuangan milik yayasan. Oleh karena itu, perannya memiliki keistimewaan.
Penutup
Cara membuat yayasan memiliki sejumlah tahapan. Yayasan hadir sebagai badan usaha yang memberikan kebermanfaatan. Untuk mendirikan yayasan yang sah secara hukum, calon pendiri yayasan bisa mengunjungi layanan pendirian yayasan dari M&P Firm.